Pada tahun 2023 yang penuh tantangan ini, kamu mungkin merasa khawatir dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pengurangan gaji yang melanda perusahaan rintisan di Indonesia. Menurut laporan Glints dan Monk’s Hill Ventures, gaji pekerja startup menurun tajam akibat PHK dan pemotongan biaya perusahaan. Beberapa posisi bahkan sangat terdampak. Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari lebih lanjut tentang tren PHK dan pengurangan gaji serta dampaknya terhadap kondisi keuangan perusahaan rintisan di Indonesia.
PHK Terus Terjadi Di Perusahaan Rintisan
Menghadapi tekanan ekonomi global, startup di Indonesia terus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk menekan biaya operasional. Berdasarkan laporan Glints dan Monk’s Hill Ventures, sekitar 70% startup melakukan PHK pada tahun 2023. Beberapa posisi yang paling terdampak adalah designer, pengembang produk, dan tenaga penjualan.
Perusahaan rintisan berbasis teknologi paling terdampak
Startup di bidang teknologi, e-commerce, dan fintech adalah yang paling banyak melakukan PHK. Mereka harus menyesuaikan diri dengan lesunya pertumbuhan ekonomi dan perlambatan investasi modal ventura. Dengan mengurangi jumlah karyawan, mereka berharap dapat meminimalisir kerugian dan bertahan hidup.
Gaji karyawan startup mengalami penurunan tajam
Akibat PHK dan pemotongan biaya, gaji karyawan startup di Indonesia mengalami penurunan hingga 30% pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Posisi seperti software engineer dan product manager adalah yang paling terdampak penurunan gaji. Hal ini menunjukkan betapa beratnya kondisi industri teknologi di tanah air saat ini.
Meskipun demikian, laporan tersebut memprediksi pasar tenaga kerja startup di Indonesia akan pulih pada tahun 2024 seiring membaiknya perekonomian. Startup juga diharapkan dapat menyesuaikan strategi bisnis dan lebih hati-hati dalam merekrut karyawan. Dengan begitu, gelombang PHK dan penurunan gaji dapat dikendalikan di masa mendatang.
Penghasilan Karyawan Startup Di Indonesia Menurun
Sepertinya gaji karyawan startup di Indonesia terus mengalami penurunan sejak tahun lalu. Menurut laporan “Southeast Asia Startup Talent Trends 2024” yang diterbitkan Glints dan Monk’s Hill Ventures, gaji karyawan startup di Indonesia turun tajam pada tahun 2023.
Pemotongan anggaran dan PHK berdampak pada gaji
Penurunan gaji ini disebabkan oleh pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor teknologi serta pemotongan anggaran, sehingga beberapa posisi sangat terkena dampaknya. Perusahaan startup mungkin perlu melakukan efisiensi biaya dengan cara memangkas anggaran untuk mengurangi kerugian dan bertahan selama masa sulit ini.
Posisi tertentu paling terdampak
Menurut laporan tersebut, posisi seperti tenaga penjualan dan pemasaran serta ahli produk mengalami penurunan gaji paling signifikan, hingga 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, gaji untuk posisi teknis seperti insinyur perangkat lunak dan desainer pengalaman pengguna hanya turun sekitar 10-15%.
Meskipun startup di Indonesia terus berjuang di tengah situasi yang sulit, karyawan tetap berharap mendapatkan kenaikan gaji yang sepadan dengan kinerja dan kontribusi mereka. Dengan demikian, perusahaan harus lebih transparan dalam menetapkan kriteria kenaikan gaji dan memberikan penghargaan kepada karyawan berprestasi. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan loyalitas karyawan kepada perusahaan.
Beberapa Posisi Yang Paling Terdampak PHK Dan Pengurangan Gaji
Pekerja Teknologi Informasi
Sebagai startup, pilot77 Anda mungkin perlu memangkas anggaran dengan memecat beberapa pekerja TI Anda. Pekerja seperti insinyur perangkat lunak, analis data, dan spesialis keamanan siber biasanya menerima gaji yang lebih tinggi daripada pekerja lainnya. Oleh karena itu, posisi-posisi ini paling rentan terhadap pemutusan hubungan kerja dan penurunan gaji.
Pemasar dan Penjualan
Dengan penurunan pendapatan, Anda mungkin harus mengurangi tim pemasaran dan penjualan Anda. Pemasar digital, eksekutif penjualan, dan perwakilan penjualan adalah beberapa posisi yang paling mungkin terkena dampaknya. Mereka bertanggung jawab untuk menghasilkan pendapatan, jadi ketika startup mengalami kesulitan keuangan, posisi-posisi ini sering kali menjadi target utama.
Manajemen Tingkat Menengah
Manajer produk, manajer program, dan kepala departemen adalah beberapa contoh posisi manajemen tingkat menengah yang rentan terhadap pemutusan hubungan kerja. Meskipun mereka memainkan peran penting dalam operasi sehari-hari perusahaan, gaji yang mereka terima sering kali lebih tinggi daripada pekerja garis depan. Oleh karena itu, ketika perusahaan perlu melakukan pemotongan biaya, posisi-posisi ini sering menjadi sasaran.
Dengan potensi PHK dan penurunan gaji yang melanda industri startup Indonesia, pekerja harus selalu mempersiapkan diri dengan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dan membangun jaringan. Saat ini, kemampuan digital, pemasaran digital, dan analitik data adalah beberapa keterampilan paling dicari, jadi berinvestasilah untuk mengasah keterampilan Anda di bidang ini. Dengan demikian, Anda akan lebih siap jika terj
Mengapa Perusahaan Rintisan Melakukan PHK Dan Pengurangan Gaji?
Cost Cutting
Startups yang masih dalam tahap awal sering kali mengalami tekanan finansial. Mereka berusaha mempertahankan modal dan mengurangi biaya sebisa mungkin. Pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pengurangan gaji adalah salah satu cara paling efektif untuk menghemat biaya dalam jangka pendek.
### Kesulitan mendapatkan pendanaan
Startup baru sering kesulitan mendapatkan pendanaan dari investor. Apalagi di masa pandemi dimana investor menjadi lebih berhati-hati dalam menanamkan modalnya. Ketika startup kekurangan dana untuk beroperasi, PHK dan pengurangan gaji menjadi pilihan terakhir.
### Perubahan strategi bisnis
Kadangkala startup harus melakukan perubahan strategi bisnis untuk tetap bertahan. Misalnya harus beralih ke layanan atau produk baru yang membutuhkan keterampilan dan keahlian yang berbeda. Dalam kasus ini, startup mungkin perlu melakukan restrukturisasi tim dan mengurangi jumlah karyawan yang tidak sesuai dengan kebutuhan baru.
### Tekanan ekonomi
Kondisi ekonomi yang lesu, seperti resesi, dapat berdampak besar terhadap startup. Daya beli masyarakat menurun sehingga produk dan layanan startup kurang diminati. Startup pun terpaksa melakukan PHK dan pengurangan gaji untuk menyesuaikan dengan tingkat permintaan yang menurun.
Layoffs dan pengurangan gaji memang pilihan yang berat bagi manajemen startup. Akan tetapi, terkadang langkah-langkah ini harus diambil demi kelangsungan hidup perusahaan di masa yang sulit. Karyawan yang diberhentikan tentu saja akan kehilangan penghasilan dan manfaat, sehingga manajemen startup perlu melakukannya secara hati-hati dan bertanggung jawab.
Apa Harapan Untuk Tahun 2024 Bagi Industri Rintisan Di Indonesia?
Dengan melihat tren yang ada, tahun 2024 diperkirakan akan menjadi tahun pemulihan untuk industri startup Indonesia. Beberapa hal yang dapat diharapkan adalah:
Meningkatnya investasi modal ventura
Setelah mengalami penurunan pada tahun 2023, investasi modal ventura diperkirakan akan pulih pada tahun 2024. Hal ini didukung oleh kepercayaan investor yang mulai tumbuh kembali terhadap prospek ekonomi Indonesia. Dengan pulihnya investasi, startup dapat melakukan ekspansi bisnis dan perekrutan kembali.
Peningkatan kompensasi karyawan
Dengan pulihnya kondisi keuangan perusahaan, startup diperkirakan dapat menaikkan kompensasi karyawan kembali pada tahun 2024. Hal ini penting untuk menarik talenta terbaik dan mempertahankan karyawan yang ada.
Meningkatnya kerja sama antar startup
Di tengah situasi yang masih belum stabil, kerja sama antar startup diperkirakan akan meningkat. Hal ini dilakukan untuk saling memperkuat dan mengurangi biaya. Misalnya melalui penggabungan atau akuisisi, atau kerja sama dalam pemasaran dan distribusi.
Perkembangan sektor e-commerce dan fintech
Sektor e-commerce dan fintech diperkirakan akan tetap tumbuh pada tahun 2024 karena masyarakat semakin terbiasa berbelanja dan melakukan transaksi keuangan secara online. Startup dalam sektor ini berpeluang besar untuk berkembang lebih cepat dibandingkan sektor lainnya.
Meskipun masih ada ketidakpastian, tahun 2024 diharapkan menjadi awal pemulihan bagi industri startup di Indonesia. Dengan strategi dan eksekusi yang tepat, startup berpeluang untuk bangkit kembali dan mencapai pertumbuhan yang lebih baik.
Conclusion
Jadi, tahun ini memang tahun yang berat buat perusahaan rintisan di Indonesia. PHK dan pemotongan gaji terjadi di mana-mana. Kita semua berharap kondisi seperti ini tidak berlangsung lama. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah tetap optimis, menjaga skill, dan siap beradaptasi dengan perubahan. Suatu saat nanti, roda pasti berputar lagi. Saatnya nanti, semoga kita sudah siap menyambut masa-masa terang dengan lebih bijak.