Mengapa Data Pihak Pertama Paling Penting di Dunia Pasca-Cookie

Apa kabar teman-teman? Pasti kalian sudah bosan mendengar tentang pentingnya data bagi dunia digital saat ini. Data adalah raja, katanya. Tapi tunggu dulu, data yang mana yang paling berharga? Data pihak ketiga atau data pihak pertama?

Dengan semakin banyaknya browser yang memblokir cookie pihak ketiga demi melindungi privasi pengguna, era cookie pihak ketiga yang sudah berjalan lama ini sepertinya akan segera berakhir. Hal ini tentu saja berdampak pada industri periklanan digital, terutama iklan programmatic. Nah, kalau begitu solusi apa yang bisa menjaga iklan programmatic tetap berjalan tanpa mengorbankan privasi pengguna?

Apa Itu Third-Party Cookies Dan Mengapa Harus Dihapus?

Apa itu Cookie Pihak Ketiga dan Mengapa Harus Dihapus?

Cookie pihak ketiga adalah file kecil yang ditempatkan di peramban Anda oleh situs web selain situs yang sedang Anda kunjungi. Cookie ini memungkinkan pengiklan dan perusahaan lain untuk melacak aktivitas online Anda di seluruh web dan menargetkan iklan berdasarkan minat Anda.

Masalahnya, jordan188 cookie pihak ketiga sering kali mengumpulkan data pribadi tanpa persetujuan pengguna. Karena alasan ini, browser modern seperti Chrome, Firefox dan Safari semakin memblokir cookie pihak ketiga untuk melindungi privasi pengguna. Blokir ini dapat memengaruhi iklan programmatik yang bergantung pada data cookie pihak ketiga.

Iklan programmatik menggunakan algoritme pembelajaran mesin untuk menampilkan iklan yang relevan bagi pengguna. Sayangnya, dengan diblokirnya cookie pihak ketiga, para pengiklan tidak lagi dapat menargetkan audiens secara akurat atau melacak kinerja kampanye iklan mereka.

Solusinya adalah beralih ke data first-party. Data first-party adalah informasi yang dikumpulkan oleh situs web yang pengguna kunjungi secara langsung. Karena data ini dikumpulkan oleh situs yang sedang dikunjungi pengguna, privasi pengguna tetap terjaga. Dengan menggunakan data first-party, para pengiklan dapat terus menargetkan audiens secara akurat tanpa menggunakan cookie pihak ketiga.

Data first-party mencakup informasi seperti produk yang dilihat atau dibeli pengguna, konten yang disukai atau diabaikan, dan detail lainnya yang disediakan secara sukarela oleh pengguna. Dengan memanfaatkan data ini, para pengiklan dapat membangun profil pengguna yang akurat dan memberikan pengalaman iklan yang lebih relevan bagi mereka.

Dampak Penghentian Third-Party Cookies Bagi Iklan Programmatic

Programmatik iklan bergantung pada cookie pihak ketiga untuk menargetkan pengguna dan menampilkan iklan yang relevan. Tanpa cookie ini, programmatik iklan akan kehilangan akses ke data pengguna dan kesulitan untuk menargetkan iklan.

Dampak Penghapusan Cookie Pihak Ketiga pada Iklan Programmatik

Seiring dengan berakhirnya era cookie pihak ketiga demi melindungi privasi pengguna, iklan programmatik perlu mencari solusi alternatif untuk tetap berjalan tanpa mengorbankan privasi pengguna. Solusi terbaik adalah dengan menggunakan data first-party.

Data first-party adalah data yang dikumpulkan langsung oleh perusahaan dari interaksi pengguna dengan produk dan layanannya. Data ini lebih akurat dan relevan karena didapatkan secara langsung dari sumbernya. Dengan menggunakan data first-party, perusahaan dapat terus menargetkan pengguna secara akurat tanpa bergantung pada cookie pihak ketiga.

Perusahaan juga dapat memanfaatkan teknologi yang disebut people-based marketing untuk menghubungkan identitas pengguna di berbagai perangkat dan saluran. Dengan demikian, perusahaan masih dapat menyediakan pengalaman yang personalisasi untuk setiap pengguna meskipun tanpa cookie pihak ketiga.

People-based marketing juga memungkinkan perusahaan untuk terus melakukan retargeting iklan, yaitu menampilkan iklan kepada pengguna berdasarkan perilaku sebelumnya. Hal ini tentu saja tetap memerlukan persetujuan pengguna untuk mengakses data pribadinya.

Dengan memanfaatkan data dan teknologi yang tepat, programmatik iklan dapat terus berjalan meskipun tanpa cookie pihak ketiga. Kuncinya adalah fokus pada data first-party dan pendekatan yang berpusat pada pengguna.

Mengapa Data First-Party Menjadi Sangat Penting?

Dengan berakhirnya era cookie pihak ketiga, data pihak pertama menjadi sangat penting. Data pihak pertama adalah informasi yang dikumpulkan secara langsung dari pengguna Anda, seperti informasi akun, riwayat pembelian, dan preferensi. Data ini sangat berharga bagi pemasar karena:

Lebih akurat dan relevan

Data pihak pertama berasal langsung dari interaksi pengguna dengan situs atau aplikasi Anda. Ini berarti data tersebut sangat akurat dan relevan dengan minat serta kebutuhan pelanggan Anda. Data pihak ketiga yang dikumpulkan melalui periklanan dapat kurang akurat dan tidak selalu relevan dengan pelanggan Anda.

Meningkatkan kepercayaan pelanggan

Dengan menggunakan data pihak pertama, Anda dapat memberikan pengalaman yang lebih personal kepada pelanggan. Pelanggan akan merasa Anda memahami dan memperhatikan mereka. Hal ini dapat meningkatkan kesetiaan dan kepercayaan pelanggan terhadap bisnis Anda.

Memungkinkan personalisasi yang lebih baik

Data pihak pertama memungkinkan Anda melakukan personalisasi konten dan iklan dengan lebih baik. Anda dapat menargetkan pelanggan dengan pesan dan produk yang sesuai dengan minat serta kebutuhan mereka. Personalisasi yang tepat sasaran ini dapat meningkatkan keterlibatan dan konversi pelanggan.

Dengan berakhirnya era cookie pihak ketiga, data pihak pertama akan menjadi aset berharga bagi bisnis untuk tetap bisa melakukan programmatic advertising tanpa mengorbankan privasi pengguna. Pengumpulan dan penggunaan data pihak pertama yang bertanggung jawab dan transparan dapat membantu bisnis tetap bertahan dalam iklim privasi data yang semakin ketat.

Cara Mendapatkan Data First-Party Tanpa Mengorbankan Privasi Pengguna

Untuk melindungi privasi pengguna, semakin banyak browser web yang harus memblokir cookie pihak ketiga. Namun, era cookie pihak ketiga, yang segera berakhir, bisa berdampak pada industri periklanan digital, terutama iklan programmatik. Lalu, apa solusi untuk menjalankan iklan programmatik tanpa mengorbankan privasi pengguna?

Dapatkan Data Pihak Pertama Tanpa Mengorbankan Privasi Pengguna

Untuk mendapatkan data pihak pertama, Anda perlu mendapatkan persetujuan pengguna sebelum mengumpulkan dan menggunakan data pribadi mereka. Berikut beberapa cara untuk mendapatkan persetujuan pengguna:

  • Buat kebijakan privasi yang transparan dan mudah dimengerti. Jelaskan secara rinci data apa yang Anda kumpulkan dan bagaimana Anda menggunakannya. Ini akan membangun kepercayaan pengguna.
  • Tawarkan pilihan opt-in. Biarkan pengguna memilih apakah mereka ingin berbagi data dengan Anda atau tidak. Jangan paksa mereka untuk menyetujui semua permintaan data.
  • Beri pengguna kendali atas data mereka. Izinkan pengguna untuk mengakses, memperbarui, dan menghapus data pribadi mereka kapan saja.
  • Patuhi peraturan privasi. Peraturan seperti GDPR mengharuskan perusahaan untuk mendapatkan persetujuan yang jelas dan tegas sebelum mengumpulkan dan menggunakan data pribadi.

Dengan mendapatkan persetujuan pengguna secara transparan dan memberi mereka kendali atas data pribadi mereka, Anda dapat mengumpulkan data pihak pertama yang berharga tanpa mengorbankan privasi pengguna. Data pihak pertama ini kemudian dapat digunakan untuk menargetkan iklan secara lebih akurat dan mempersonalisasi pengalaman pengguna.

Membangun Strategi Data First-Party Untuk Beriklan Tanpa Third-Party Cookies

Dalam dunia pasca-cookie pihak ketiga, data pihak pertama menjadi sangat penting. Data pihak pertama adalah data yang dikumpulkan langsung dari pengguna Anda, seperti informasi demografis, minat, dan perilaku. Data ini memungkinkan Anda membangun profil pengguna yang akurat dan mendalam yang dapat Anda gunakan untuk menargetkan iklan secara programmatik.

Kembangkan strategi untuk mengumpulkan data pihak pertama

Strategi pengumpulan data pihak pertama yang efektif mencakup:

  • Formulir pendaftaran: Mintalah informasi seperti nama, email, minat, dan demografi saat pengguna mendaftar ke produk atau layanan Anda.

-Tindakan pengguna: Pelajari dari apa yang pengguna lakukan di situs atau aplikasi Anda, seperti produk yang dilihat atau dibeli. Cari pola dalam data ini untuk memahami minat dan niat pembelian pengguna.

-Survei: Survei adalah cara langsung untuk mendapatkan umpan balik dan wawasan dari pelanggan Anda. Survei dapat mencakup pertanyaan tentang demografi, minat produk, dan preferensi merek.

-Laman pribadi: Berikan pengguna cara untuk membangun profil sendiri dengan memilih minat, merek, dan kategori favorit mereka. Profil ini memberi Anda wawasan mendalam ke dalam apa yang benar-benar penting bagi pelanggan Anda.

Analisis dan aktifkan data Anda

Setelah mengumpulkan data pihak pertama, analisis perilaku pelanggan Anda untuk mengidentifikasi pola dan wawasan. Kemudian gunakan hasil analisis ini untuk menargetkan iklan yang relevan kepada pelanggan di seluruh saluran. Data pihak pertama yang kuat memungkinkan targeting iklan tanpa harus mengandalkan cookie pihak ketiga. Ini adalah kunci untuk beriklan secara programmatik di masa depan.

Conclusion

Nah, sekarang kamu tahu betapa pentingnya data first-party dalam dunia pasca kuki pihak ketiga. Dengan berakhirnya era kuki pihak ketiga demi melindungi privasi pengguna, industri periklanan digital khususnya iklan programmatic harus mencari solusi lain agar bisnisnya tetap berjalan. Data first-party adalah jawabannya. Dengan mengumpulkan dan menganalisis data first-party dari pengguna yang memberikan persetujuan, para pelaku bisnis dapat terus menargetkan iklan secara akurat tanpa melanggar privasi pengguna. Meskipun tantangan di depan masih banyak, data first-party dipastikan akan menjadi aset berharga di masa depan periklanan digital.